NKRIku.com – Kabar baik buat para pendaftar Kartu Prakerja gelombang 22. Ada 14 tipe orang yang berpotensi lolos menjadi peserta dan menerima Rp 3,55 juta.
Gelombang 22 diketahui merupakan gelombang tambahan. Hanya ada 46 ribu orang yang akan dipilih menjadi peserta Kartu Prakerja.
Jumlah tersebut memang lebih sedikit jika dibandingkan sebelumnya yang mencapai ratusan ribu. Penyebabnya, Kartu Prakerja gelombang 22 diambil dari kuota peserta gelombang 18-21 yang dicabut.
Hal tersebut diutarakan Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu. Dalam keterangannya, Louisa juga menyebut gelombang 22 menjadi yang terakhir.
Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 22 telah ditutup pada 27 Oktober 2021. Terkait pengumuman siapa yang lolos, Louisa belum bisa menjelaskan.
“Saat ini sedang dilakukan verifikasi data. Segera kami umumkan kalau sudah ada hasilnya,” kata Louisa dalam keterangannya.
Terlepas dari kapan pengumuman dilakukan, ada hal yang perlu kamu ketahui. Terdapat 14 tipe orang yang berpotensi lolos menjadi peserta Kartu Prakerja gelombang 22.
Adapun, daftar 14 orang yang berpotensi lolos Kartu Prakerja gelombang 22 dan mendapat bantaun Rp 3,55 juta adalah:
- Warga negara Indonesia atau WNI.
- Telah berusia di atas 18 tahun.
- Tidak sedang menempuh pendidikan formal.
- Dalam 1 KK belum ada 2 penerima Kartu Prakerja.
- Bukan anggota TNI/Polri.
- Bukan PNS/PPPK (ASN).
- Bukan Kepala Desa/Perangkat Desa.
- Bukan Komisaris BUMN/BUMD.
- Bukan anggota DPR/DPRD.
- Bukan penerima bansos yang tercatat di DTKS Kemensos.
- Tidak mendapatkan BSU subsidi gaji.
- Penerima BPUM atau BLT UMKM.
- Pernah menjadi peserta Kartu Prakerja sebelumnya.
- Pernah dicabut dari kepesertaan Kartu Prakerja.
Jika seperti gelombang sebelumnya, pengumuman Kartu Prakerja gelombang 22 akan disampaikan melalui SMS. Selain itu, pendaftar juga bisa mengecek notifikasi di dashboard akun Prakerja pada link prakerja.go.id.
Pendaftar yang lolos Kartu Prakerja gelombang 22 akan mendapatkan total bantuan Rp 3,55 juta. Rinciannya Rp 1 juta insentif pelatihan, Rp 2,4 juta insentif usai pelatihan pertama dan Rp 150 ribu insentif survei.***