NKRIku.com – Penyuapan rupanya tak hanya terjadi dalam konteks duniawi.
Pasalnya, seorang pegawai negeri asal Uganda rela merogoh kocek sejumlah USD55 ribu atau setara Rp788,1 juta (kurs Rp14.330/dolar) untuk “menyogok” Tuhan saat dirinya meninggal.
Hal ekstrem ini dilakukannya untuk menenangkan Tuhan atas dosa-dosa duniawi yang telah dilakukan pria 52 tahun ini selama hidup.
Menurut portal berita Uganda Daily Monitor, rencananya uang tersebut bakal diberikan pria bernama Charles Obong ini kepada Tuhan pada Hari Penghakiman nanti sebagai persembahan agar dosa-dosanya bisa diampuni.
Lantas, bagaimana cara membawa uang tersebut? Dalam wasiat, Obong meminta istrinya untuk menyimpan uang tersebut dalam peti matinya.
Bahkan, pria ini meminta saudara laki-laki dan perempuannya untuk memastikan bahwa istrinya melakukan hal tersebut sesuai perintah.
Saat Obong meninggal dunia pada 17 Desember 2016 setelah sakit berkepanjangan, dia dimakamkan di distrik Lira utara Uganda, alias kediaman leluhurnya.
Uganda Daily pun melaporkan, peti mati logam yang digunakan untuk menguburkan Obong bernilai USD5,5 ribu.
Sayang, wasiat yang dimintanya pada keluarga dilanggar. Anggota klannya memilih untuk mengambil kembali uang tersebut setelah jenazahnya digali selama akhir pekan.
Rencana “menyuap” Tuhan pun gagal. Sebagai tambahan, Parlemen Uganda mengumumkan adanya paket pemakaman senilai USD20 ribu untuk setiap anggota parlemen pada September 2017.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan para anggota Majelis Nasional yang meninggal mendapatkan penguburan yang sesuai.
Untuk setiap pemakaman anggota yang wafat, parlemen pun berencana menghabiskan 67,7 juta shilling. Berikut rinciannya:
- Peti mati canggih yang dinilai sebagai Peti Mati Amerika di Shs 6m
- Shs 5,5m untuk kuburan
- Shs 4,5m untuk buku Order of Service
- Shs 15m untuk memberi makan pelayat dan
- Shs 17,5 juta untuk tunjangan polisi.(***)