NKRIku.com – Kehadiran corona di dunia tentu menjadi hal yang sangat memprihatinkan.
Bahkan di Indonesia sendiri beragam cara dilakukan agar menekan angka kematian akibat virus berbahaya ini.
Tahun 2022 saja sudah ada varian omicron yang masuk ke Indonesia.
Pelaksanaan vaksin booster bagi setiap masyarakat juga sudah dimulai dari Januari 2022.
Terlepas dari gejala klasik COVID-19, Omicron dikatakan menyebabkan serangkaian gejala yang sedikit lebih berbeda, yang meskipun ringan, dapat menyesatkan orang dalam diagnosisnya.
Melansir Times of India, berikut adalah dua gejala yang mungkin tidak tampak seperti komplikasi yang diinduksi Omicron, tetapi telah dilaporkan secara luas.
Menurut para peneliti di ZOE COVID Study Inggris, ada peningkatan tajam pada gejala gastrointestinal termasuk diare, sakit perut, dan perasaan mual, di antara orang yang terinfeksi varian Omicron.
Para ahli meyakini, bahwa gejala Omicron sedikit berbeda dengan gejala klasik COVID-19 termasuk demam, kelelahan, dan kehilangan penciuman dan perasa.
Berikut ini penjelasan lengkapnya untuk anda.
Gejala Omicron Saat Sedang Makan
Konon, dua gejala varian Omicron COVID yang bisa muncul saat Anda makan adalah kehilangan nafsu makan atau melewatkan makan.
Aplikasi studi gejala ZOE juga menyoroti hilangnya nafsu makan sebagai salah satu tanda awal COVID tahun lalu.
Namun, ZOE mengatakan bahwa melewatkan makan untuk waktu yang singkat bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
“Namun, kehilangan nafsu makan yang terus-menerus pada orang tua bisa menjadi pertanda ada sesuatu yang salah dan harus dibicarakan dengan dokter umum atau profesional kesehatan mereka,” katanya.
Para peneliti menambahkan dengan mengatakan,
“Tidak perlu memaksakan diri untuk makan jika Anda tidak menyukainya, tetapi sangat penting untuk tetap minum cairan untuk membantu mengganti air yang hilang saat tubuh Anda melawan infeksi.”
Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) juga menyoroti prevalensi dua gejala dan mengatakan,
“Banyak orang mengalami kehilangan nafsu makan dan asupan makanan berkurang ketika tidak sehat dengan COVID dan selama pemulihan mereka. Adalah normal untuk merasa lelah setelah tidak sehat, dan pemulihan bisa memakan waktu.”
Badan kesehatan menyarankan orang yang menangani dua gejala ini untuk memantau berat badan mereka dan mencari tanda-tanda penurunan berat badan.
Penurunan berat badan umumnya dikaitkan dengan melewatkan makan yang dapat menjadi kemungkinan dengan Omicron juga, mengingat orang tidak merasa ingin makan dan melewatkan makan mereka.
Tetapi penting untuk dicatat bahwa Anda harus memasukkan makanan kaya nutrisi dan memastikan Anda tetap terhidrasi.
Gejala lain Omicron
The Jerusalem Post baru-baru ini menerbitkan daftar gejala yang mungkin merupakan tanda kamu mengidap COVID-19 varian Omicron tanpa mengetahui bahwa kamu sudah terinfeksi.
Melansir Deseret News, inilah daftar singkatnya
- Merasa sakit, tetapi kamu tidak dites untuk COVID-19.
- Kamu mengira terkena flu, tetapi itu benar-benar virus corona dan flu yang menginfeksi bersama-sama.
- Rambut rontok dalam jumlah banyak.
- Keluargamu sakit.
- Kamu memiliki beberapa masalah perut.
- Kamu mengalami infeksi mata.
- Kamu mengalami ruam atau infeksi aneh pada jari kaki Anda.
Beberapa gejala varian omicron yang paling umum tidak selalu sejalan dengan tiga gejala klasik COVID-19 seperti batuk, demam dan kehilangan atau perubahan rasa dan bau. Gejala-gejala unik itu termasuk:
- Sakit kepala
- Berkeringat pada malam hari
- Muntah
- Kehilangan nafsu makan
Cara Melindungi Diri Dari Virus Corona Varian Omicron
Melansir dari Tribunnews, hasil penelitian terbaru menunjukkan varian omicron lebih mungkin menginfeksi bagian saluran pernapasan atas.
Artinya, omicron lebih menyerang tenggorokan dibandingkan paru-paru.
Hal inilah yang membuat varian omicron lebih mudah menular meski tidak mematikan seperti varian Covid-19 yang lain.
Varian omicron disebut mudah menginfeksi karena dapat menyemburkan jutaan virus dari ronggal hidung dan tenggorokan sejauh 2 meter.
Mantan Menteri Kesehatan RI, Achmad Sujudi menjelaskan kalau semua orang harus memahami mekanisme penularan Covid-19 varian omicron.
“Dari virus menyebar di udara dan jatuh dipermukaan benda, kontak dengan kita dan masuk ke badan kita lewat “Port d’entre” yang tidak lain adalah hidung, mulut dan mata, terutama hidung yang merupakan saluran utama pernapasan kita,” kata Achmad Sujudi.
Ia menjelaskan kalau menghindari penularan omicron ini harus dilakukan dengan cara tepat.
Selain 3M (mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker) masih ada sejumlah hal yang harus dilakukan.
Yakni dengan mencuci hidung guna menjadi pelindung saluran pernapasan.
“Selain 3M yang kita kenal, nose sanitizer atau pencuci rongga hidung dibutuhkan untuk menjadi pelindung saluran pernapasan sehingga menjadi 4M.”
“Nose sanitizer ini terbukti membunuh virus covid dan sudah diteliti dan terbukti di luar negeri,” ungkap Achmad Sujuri.
“Langkah 4M sangat penting, selain mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir selama minimal 20 detik dengan benar,” tambahnya.
Selain rajin membersihkan hidung dengan air mengalir atau NaCl, kalian juga diharuskan menjaga jarak.
Menjaga jarak agar terhindar dari varian omicron ini minimal harus 2 meter, sesuai dengan jangkauan penularan.
Manfaat lain mencuci hidung dengan NaCl di antaranya adalah membersihkan debu dan kotora menumpuk di hidung.
Mencegah infeksi pada rongga hidung, saluran pernapasan dan paru-paru.
Mengurangi gangguan pernapasan serta membuat hidung lebih bersih dan segar.
Yuk mari kita terapkan.
Artikel ini telah tayang di sajiansedap.grid.id dengan judul Harus Waspada! Ternyata Inilah Gejala Virus Omicron yang Bisa Muncul Saat Sedang Makan, Jangan Lagi Diabaikan