NKRIku.com – Kakek tiri inisial H (41) pelaku pencabulan balita korban kekerasan seksual di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) tak menyesali perbuatannya.
Polisi mengatakan pelaku selalu berdalih tak sengaja membuat alat vital korban mengalami pendarahan
“Nggak ada penyesalannya, dia juga seolah-olah nggak disengaja,” kata Kapolres Jeneponto AKBP Yudha Kesit kepada detikSulsel, Jumat (18/3/2022).
Menurut Yudha, pelaku H beralasan tangannya licin saat memandikan korban sehingga tak sengaja masuk ke alat vital korban dan mengakibatkan pendarahan.
“Kakek ini bersikeras bersikukuh dia tidak mengakui perbuatan itu ada kelamin dia masuk ke tempat cucunya, sampai detik ini dia nggak mengakui itu,” kata Yudha.
Cairan Sperma-Bercak Darah Bukti Balita Korban Kekerasan Seksual
Yudha mengaku tak ambil pusing dengan sikap pelaku yang tak mengakui dan tak menyesali aksi bejatnya.
Dia mengatakan, yang terpenting pihaknya mengantongi bukti.
Di antara bukti itu adalah ditemukan cairan sperma di dalam alat vital korban. Hal ini terungkap berdasarkan pemeriksaan forensik.
“(Cairan sperma ditemukan) di dalam alat vital cucunya, hasil forensik kita buka, keterangan dokter seperti itu,” kata Yudha.
Selain itu, polisi juga menjadikan temuan bercak darah akibat pendarahan alat vital balita korban kekerasan seksual sebagai bukti lainnya.
“Karena dari kita olah TKP dari awalnya ada jarik sampai 3 lembar, ada celana, ada bercak,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, kasus balita jadi korban kekerasan seksual ini berawal saat korban terbangun dari ayunan pada Minggu (6/3). Selanjutnya pelaku H membawa korban ke kamar mandi.
“Jadi jam 6 pagi cucunya menangis saat dicek ternyata lagi buang air, sama kakeknya dibawa ke kamar mandi dicuci pakai sabun,” kata AKBP Yudha Kesit, Kamis (17/3).
Pencabulan diduga kuat terjadi di kamar mandi. Namun kakek H berdalih tangannya tak sengaja masuk ke dalam alat vital korban.
“Nah itu tadi katanya tidak sengaja tangannya masuk karena licin pakai sabun.” kata Yudha.
Selanjutnya balita korban kekerasan seksual mengalami pendarahan hebat sehingga pelaku membawa korban kembali ke ayunan. H berupaya menutupi perbuatannya dengan cara menaburi alat vital korban dengan bedak.
“Ada bedak juga yang untuk menutupi luka dan pendarahannya tetap keluar terus darah itu,” kata Yudha.(***)
Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul Kakek Tiri di Jeneponto Tak Menyesal Cabuli Balita Korban Kekerasan Seksual