NKRIku.com - Penyaluran bansos BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) Sembako yang pada awalnya berupa paketan sembako senilai Rp200.000 dan disalurkan melalui agen e-waroeng, pada tahun ini mengalami perubahan.
Melalui akun Twitter resminya, Kemensos RI mengkonfirmasi bahwa juknis perubahan terkait mekanisme penyaluran tersebut sudah disertai dengan surat resminya.
Makanya tidak heran, penyaluran untuk tahap 1 kemarin sudah mulai diterapkan.
Mengenai mekanisme penyaluran tahap 2 ini, juga tidak akan jauh berbeda dari tahap 1.
Penyaluran melalui dua cara, melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang merangkap ATM dan PT Pos.
Untuk penyaluran pada KKS/ATM sudah disalurkan sejak sebelum Hari Raya Idul Fitri 2023.
Dimana penyaluran baru untuk bulan Maret, dan April.
Sedangkan untuk penyaluran melalui kantor pos, penyaluran masih terus berlangsung sampai hari ini, dan akan dilanjutkan sampai dengan termin lanjutan.
Adapun besaran bantuan untuk penyaluran via pos adalah sebesar Rp600.000 untuk bulan April, Mei, dan Juli, berbareng dengan penyaluran PKH Tahap 1.
Jadi jumlah dana yang diterima oleh setiap KPM pasti lumayan banyak.
Untuk mengetahui nama penerima bantuan PKH pada periode ini, kamu bisa mengecek secara online melalui melalui lama resmi www. cekbansos.go.id dan aplikasi usul-sanggah yang tersedia secara gratis dan dapat kamu unduh pada aplikasi Playstore.
Siapkan KK, KTP, Email, dan nomor hape untuk membuat akun.
Jika sudah kamu tinggal masuk (log in), dan lihat apakah namamu terdaftar sebagai penerima bansos apa saja, dan pada periode apa.
Bagi kamu pemilik Kartu Indonesia Sehat (KIS) PBI yang masih aktif yang iuran perbulannya dibayarkan oleh pemerintah pusat, juga bisa mendapatkan bansos BPNT Sembako ini.
Dikarenakan terdata juga kedalam DTKS.
Akan tetapi perlu bersabar, sampai ada kuota penambahan, ataupun kuota penggenapan pada jumlah penerima bansos yang telah ada.
Setidaknya ada 8 tipe NIK yang bisa mendapatkan bansos PKH.
Pertama, memiliki e-KTP, KK online dan padan Dukcapil.
Kedua, NIK tersebut masuk kedalam DTKS.
Ketiga, bukan merupakan ASN/TNI/Polri aktif atau pensiunan.
Keempat bukan dari keluarga sejahtera dengan kata lain keluarga tersebut miskin atau rentan miskin.
Kelima, memiliki komponen, terutama komponen anak sekolah yang padan pada data Dapodik, dan EMIS.
Keenam, memiliki KKS.
Ketujuh, masuk penambahan kuota.
Kedelapan, bukan pegawai swasta bergaji UMR, dan pendamping sosial di Kemensos. (***)
Artikel ini telah tayang di palpres.disway.id dengan judul Warga dengan 8 Tipe Ini Segera Cek Saldo, BLT BPNT Sembako Rp600.000 Cair via Pos
