NKRIKU, Jakarta – Angkatan Darat Rusia menggunakan drone Kyb yang baru untuk menyerang target-target di Ukraina. Di sisi lain, Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan di awal Maret lalu kalau akan mengirim 100 drone Switchblade untuk membantu pasukan Ukraina.
Kyb dan Switchblade adalah jenis drone yang terbang melayang-layang sebelum menyerang targetnya dalam sebuah misi bunuh diri (loitering drone). Ukraina adalah palagan kedua setelah yang pertama di Nagorno-Karabakh pada 2020 lalu, dalam perang Azerbaijan dan Armenia, di mana pasukannya saling bertempur menggunakan drone-drone jenis ini.
Loitering drone tidak semahal drone tempur karena memang didesain hanya untuk pengawasan dan pemantauan. Drone-drone kecil, lambat dan terbang rendah ini diluncurkan dan diterbangkan langsung di lokasi pertempuran–tidak seperti drone-drone yang lebih besar seperti MQ-9 Reaper milik Amerika dan TB-2 Bayraktar buatan Turki.
Loitering drone umumnya memiliki sambungan radio dua arah dan sebuah kamera elektro-optik yang menyediakan operatornya visual real-time atas medan peperangan di bawahnya. Begitu operator menetapkan lokasi dan mengidentifikasi sebuah target, drone meluncur turun dan memicu bahan peledak yang dibawanya.
Drone-drone seperti Kyb dan Switchblade dengan begitu adalah persenjataan sekali pakai. Itu sebabnya tak ada roda untuk kebutuhan mendarat ataupun rencana perulangan misi.
Mereka dirancang untuk digunakan ketika memang ada target musuh yang berada dalam jangkauan, mengumpulkan sendiri data intelijennya dan meledakkan diri pada target musuh tersebut. Skema ini yang membuat mereka mendapatkan julukan drone kamikaze atau drone bunuh diri.
Pasukan Ukraina telah menemukan setidaknya dua bekas drone Kyb Kalashnikov, bukti Rusia menggunakan jenis persenjataan kamikaze itu. Kyb yang diperkenalkan pada 2019 adalah drone bodi-sayap yang melebur dengan ujung-ujung sayapnya terlipat vertikal.
Kyb memiliki lebar 1,2 meter panjang 0,9 meter dengan kemampuan terbang durasi 30 menit. Umumnya terbang 80,5 kilometer per jam tapi bisa juga sampau 129 kilometer per jam untuk jarak pendek.
Kyb tak memuat banyak sensor; dia terbang ke koordinat yang sudah disetel sebelum memicu 3,3 kilogram bahan peledak yang dibawanya. Koordinat diinput sebelum terbang, tetapi ada beberapa spekulasi kalau operator bisa mengirim koordinat ke drone yang sudah terbang.
Atau, drone bisa diprogram menyerang target yang sesuai dengan deskripsi tertentu, misalnya foto sebuah tank Abrams.
Beberapa foto milik Getty Images memperlihatkan tentara Ukraina mengarahkan senapan otomatisnya ke atas, diduga mencari dan membidik drone tersebut. Meski begitu, tidak jelas bagaimana sebaran penggunaan Kyb, atau apakah mereka telah berhasil menyerang target-target Ukraina.
Sejauh ini yang telah dinyatakan Rusia adalah penggunaan non-loitering drone seperti Orlan-10, untuk mengintai posisi pasukan Ukraina.
Ukraina juga akan menerima jenis loitering drone dari Amerika Serikat. Pengapalan yang terkini dari bantuan militer AS dilaporkan mencakup pula 100 drone Switchblade AeroVironment. Sebagai catatan, AeroVironment juga mengembangkan drone helikopter Ingenuity yang saat ini terbang di Mars. Sedangkan Switchblade 300 adalah sebuah drone seukuran burung camar yang hanya butuh dua menit untuk persiapan terbang.
Begitu mengudara, Switchblade memampukan operatornya untuk memberi arah dan tujuan dengan cara menunjuk dan klik di peta digital, atau menggunakan kamera yang ada di drone untuk mencari lokasi target.
Switchblade 300 berukuran lebih kecil daripada Kyb, dengan bobot tak sampai 3 kilogram. Kecepatan jelajahnya 101 kilometer per jam, atau lebih dari 160 kilmeter per jam untuk sprint, dan durasi terbang hanya 15 menit. Namun, tidak seperti Kyb, Switchblade dilengkapi dengan kamera elektro-optis dan kamera infamerah, memampukan operator untuk secara visual mengarahkan drone ke target dengan daya jangkau sampai 6 kilometer.
Baca juga:
BMKG: Gunung Merapi Ikut Picu Cuaca Ekstrem di Yogyakarta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.