by

Pembangunan ITF Mandek, DPRD Jakarta Beri Ultimatum: Harus Selesai Sebelum Anies Lengser!

Pasang

NKRIKU.COM – DPRD Jakarta kembali mengutarakan kekesalan atas pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara yang tak kunjung rampung. Pemprov pun diberikan ultimatum agar segera menyelesaikannya.

Anggota Komisi D DPRD Jakarta Jamaludin mengaku geram dengan progres ITF yang mandek setelah dilakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking sejak 2018 lalu. Ia meminta agar pengerjaannya segera dimulai sebelum Gubernur Anies Baswedan lengser Oktober 2022 mendatang.

“Kita ultimatum saja sampai Gubernur berakhir masa periodenya, bulan Oktober tidak ada perkembangan yang berarti, tidak terwujud, ya berhenti saja ITF Sunter,” ujar Jamaludin dalam rapat kerja Komisi D DPRD DKI bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Kamis (23/5/2022).

Berita Populer  Nonton Langsung, Anies: MotoGP Mandalika Sukses Harumkan Indonesia, Harus Didukung!

Ia menyebut ITF sangat dibutuhkan bagi Jakarta saat ini. Apalagi sampai sekarang Jakarta masih mengandalkan TPST Bantargebang yang diprediksi akan segera penuh.

Baca Juga:
Wow! Tokoh NU Ini Dukung Duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan di Pilpres 2024, Alasannya Karena Ini

Berita Populer  Harga Kedelai Naik, Pedagang Tahu Tempe di Pasar Bantargebang Absen Jualan

“Saya kira kita tidak perlu disuguhkan teknis-teknisnya, mau cari apa, apa yang dihasilkan, keuntungan, tidak perlu. Kita perlu kenyataannya saja,” katanya.

Apalagi seharusnya ITF direncanakan untuk hadir di empat wilayah. Namun, sampai saat ini tidak ada satupun yang jadi.

“Ada ITF yang sudah 4 tahun dari penunjukkan, sampai hari ini cuman penunjukkan beauty contest saja,” pungkasnya.

Sejauh ini, pembangunan ITF Sunter masih belum juga dikerjakan karena masih dalam tahap perencanaan. Dalam prosesnya investor ITF, perusahaan pembangkit listrik asal Finlandia, Fortum Power Heat and Oy angkat kaki dari proyek ini.

Berita Populer  Kepgub Anies soal UMP 2022 DKI Sudah Final, Pemprov Tak Akan Revisi Aturan Lagi

Karena tak ada dana, Pemprov DKI berenana mengajukan pinjaman melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari BUMN PT PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Baca Juga:
Soal Usulan 3 Nama Penjabat Gubernur Jakarta Pengganti Anies, Ngabalin: Presiden Belum Ada Update

Namun, Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi menolaknya dengan alasan tidak ada penjelasan rinci soal pengajuan utang ini.