by

Rustam: Ditengah Krisis Energi Minta Pertamina dan PLN Untung Itu Tidak Waras!

Pasang

NKRIKU Harga minyak dunia akibat konflik Rusia dan Ukraina membuat Pertamina dan PLN bakal menanggung defisit yang besar. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan hal ini karena baik Pertamina dan PLN belum melakukan penyesuaian harga ditengah krisis energi dunia.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi dan Politik Rustam Ibrahim menilai walau bakal merugi namun Pertamina dan PLN harus tetap menyediakan kebutuhan energi dengan terjangkau sesuai amanat undang-undang.

Berita Populer  PLN Suplai Pasokan Listrik Berlapis Dukung Gelaran MotoGP Mandalika

baca juga:

“BUMN Pertamina/PLN jalankan fungsi menyediakan kebutuhan hasrat hidup org banyak dgn harga terjangkau (Pasal 33 UUD).Pertalite,  gas 3 kg, listrik 450/900 kwh yg dikonsumsi mayoritas rakyat meskipun disubidi. Di tengah krisis energi, minta Pertamina/PLN untung tentunya tdk waras,” kata Rustam, lewat akun twitternya, yang dikutip, Senin (23/5/2022).

Berita Populer  Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap Resmikan 5 Proyek Strategis

Ditengah krisis dunia, ia meminta Pertamina dan PLN jangan dulu memikirkan keuntungan.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, akibat kenaikan ini Pertamina diprediksi bakal menanggung rugi sekitar USD12,98 miliar atau setara Rp190 triliun dengan kurs Rp14.700.

“Arus kas (Pertamina) defisitnya estimasi mencapai USD12,98 miliar,” ungkap Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Kamis (19/5/2022).

Berita Populer  Tangki Pertalite di Kilang Cilacap Terbakar, Ahok: Sedang Ditangani

Kerugian ini bersumber dari tidaknya adanya penyesuaian harga jual BBM oleh Pertamina ketika harga minyak dunia mengalami kenaikan. 

Ia menjelaskan Pertamina sudah mengalami arus kas defisit sejak Januari 2022, dimana hingga Maret 2022 arus kas pertamina sudah tekor USD2,44 miliar.